fbpx

Setelah Juara Hidup Pecco Bagnaia Tidak Berubah

Berkat penampilan gemilangnya sepanjang musim lalu, pembalap tim Ducati Lenovo, Francesco Bagnaia, boleh saja menyandang status sebagai juara dunia MotoGP 2022.

Akan tetapi, Francesco Bagnaia mengungkap bahwa kehidupan setelah jadi juara dunia MotoGP 2022 tetap sama seperti sebelumnya.

Sebagai juara dunia MotoGP 2022, Francesco Bagnaia tetap berbelanja atau pergi ke kantor pos layaknya kehidupan normal.

Tidak banyak yang berubah dari hidup Francesco Bagnaia yang memang baru pertama kali menyabet gelar juara dunia MotoGP.

Sebenarnya sempat ada harapan bagi Bagnaia untuk jadi juara pada MotoGP 2021, tetapi harus kalah saing dari rivalnya Fabio Quartararo (Yamaha).

Tahun ini, Francesco Bagnaia dan Fabio Quartararo kembali bersaing bahkan sampai seri terakhir di Valencia.

Akhirnya, pembalap asal Italia itu mengamankan gelar juara dengan perbedaan 17 poin dari Fabio Quartararo.

Atas pencapaian itu, Bagnaia turut menghadiri acara FIM Awards yang digelar di Rimini, Italia, Sabtu 3 Desember kemarin.

Dengan mengenakan kemeja putih dan balutan jas hitam, Bagnaia berhenti sejenak di area pers Palazzo dei Congressi untuk berbincang dengan media.

Pembalap yang akrab disapa Pecco itu menceritakan bagaimana kehidupan setelah juara MotoGP 2022.

“Untuk saat ini saya terus berbelanja, pergi ke kantor pos, jadi saat ini saya melakukan apa yang saya lakukan sebelumnya,” ucap Bagnaia seperti dikutip dari Paddock GP.

Bagnaia agaknya belum tahu bagaimana mengalokasikan 1,5 juta Euro atau sekitar 24,27 miliar rupiah (kurs 1 euro senilai Rp16.317, 00 per 6 Desember 2022).

Ditambah bonus 810 ribu Euro atau sekiar 13,1 miliar rupiah sebagai hadiah sang juara.

Dia mengatakan belum ada yang berubah dalam hidupnya setelah juara.

“Saya tidak tahu bagaimana dan apakah ini akan mengubah hidup saya, saya tidak tahu,” lanjutnya.

Bagnaia tetap fokus mempersiapkan performa terbaik untuk musim depan lantaran sadar persaingan sudah semakin berat.

Di MotoGP 2023, dia bakal mengaspal dengan rekan sekaligus pesaing barunya, Enea Bastianini. Dia berada di bawah tuntutan untuk mempertahankan gelar pembalap maupun mengantarkan Ducati kembali juara.